Kamis, 23 November 2017

Cara mengatasi jerawat

Jerawat merupakan merupakan penyakit yang mempengaruhi kelenjar minyak pada kulit. Lubang kecil di kulit (pori-pori) terhubung dengan kelenjar minyak di bawah kulit. Kelenjar ini membuat zat berminyak yang disebut sebum. Pori-pori terhubung ke kelenjar oleh kanal yang disebut folikel. Di dalam folikel, minyak membawa sel kulit mati ke permukaan kulit.

Jerawat memang bukan penyakit kulit yang membahayakan. Meski begitu, jika ada jerawat di wajah tentu akan menurunkan tingkat kepercayaan diri. Jerawat memang kadang bandel, ketika sudah ada yang hilang, muncul lagi satu. Kadang tangan rasanya gatal ingin menyentuh jerawat yang tidak hilang-hilang ini. Eits, apakah tangan Anda bersih ketika menyentuh jerawat? Menyentuh jerawat sembarangan ternyata malah bikin jerawat makin tumbuh subur lho.

Sebenarnya apa sih penyebab jerawat? Mari kita simak artikel berikut ini.

Pubertas

Sebagian orang mempunyai jerawat ketika mengalami pubertas atau pada saat-saat remaja. Hal ini dikarenakan pada masa puber, sebum yang dihasilkan oleh kelenjar minyak meningkat produksinya dikarenakan meningkatnya pula produksi hormon testosteron.

Perubahan hormon

Tidak hanya remaja, bahkan orang dewasa pun dapat mempunyai jerawat. Biasanya hal ini terjadi karena adanya perubahan kadar hormon. Hal ini lebih sering terjadi pada perempuan, karena pada masa-masa tertentu terutama pada masa menstruasi dan kehamilan terjadi perubahan hormon yang cukup signifikan. Pada perempuan menstruasi, jerawat biasa muncul menjelang menstruasi. Lalu pada perempuan hamil, munculnya jerawat biasanya pada masa hamil 3 bulan pertama.

Make up berlebih

Khususnya pada perempuan, pemakaian make-up berlebih tanpa diimbangi dengan membersihkan wajah secara teratur justru akan menjadi penyebab munculnya jerawat. Tidak hanya berlebih, memakai produk make-up yang tidak cocok dengan kondisi kulit wajah juga dapat menyebabkan jerawat pula.

Sering cuci muka

Banyak dari kita menganggap bahwa penyebab jerawat adalah karena kurang rutin membersihkan muka. Oleh karena itu Anda sering sekali membersihkan muka dalam sehari bisa sampai 3-4 kali. Hal tersebut justru akan membuat wajah Anda berjerawat karena produksi minyak pada wajah justru berkurang hingga menyebabkan kulit akan terus memproduksi minyak berlebih. Cuci muka cukup 2 kali sehari dengan produk pembersih wajah yang ringan.

Ponsel yang kotor

Masih banyak yang belum mengetahui bahwa ponsel yang kita pakai sangatlah kotor. Kita sering sekali menyentuh benda kotor dan kemudian memegang ponsel. Tentu saja tangan yang kotor tersebut akan memindahkan bakteri ke ponsel kita. Bahkan menurut penelitian, ponsel 18 kali lebih kotor dan mengandung banyak bakteri jahat dibandingkan dengan pegangan pintu pada toilet umum. Tidak hanya mengandung bakteri, ponsel juga merupakan sarang berkembang biaknya bakteri. Setelah kita pegang dengan tangan kotor, kita menaruhnya pada tempat yang sempit dan gelap seperti kantung celana dan tas. Bakteri akan berpesta di ponsel Anda.

Konsumsi makanan tak sehat

Jerawat juga dapat disebabkan oleh makanan yang mengandung lemak tinggi dan tidak sehat. Hal tersebut akan memancing produksi sebum yang berlebihan.

Memencet jerawat

Merasa risih karena adanya jerawat dan Anda ingin segera menyingkirkannya dengan cara memencet. Ups, tunggu dulu. Apakah Anda sudah yakin bahwa tangan Anda bersih? Bukan hanya karena tangan kita yang kotor, dengan memencet jerawat, kita hanya akan menekan sumbatan pori ke bagian yang lebih dalam sehingga malah menyebabkan bekas jerawat.

Cara menghilangkan jerawat secara alami

Setelah kita mengetahui apa-apa saja penyebab jerawat, sudah saatnya kita mengetahui juga bagaimana cara menghilangkan jerawat. Menghilangkan jerawat tidak melulu menggunakan produk kimia. Daripada menghabiskan banyak uang dan hasilnya belum pasti, mari kita coba cara menghilangkan jerawat secara alami dan cepat. Cara menghilangkan jerawat secara alami banyak sekali metode dan bahannya, salah satu yang paling efektif adalah dengan menggunakan masker. Produk masker pun ada yang bisa dibuat secara alami ada pula buatan pabrik yang menjamin bisa menjadi cara menghilangkan jerawat secara alami dalam waktu 1 hari saja. Namun, produk buatan sendiri bisa Anda coba di awal, karena lebih terjamin kehigienisannya dan tentu lebih ramah di kantong.

1.Cara menghilangkan jerawat secara alami dengan masker soda kue dan air

Soda kue atau biasa disebut dengan baking soda tidak hanya dipakai sebagai bahan kue saja, Anda bisa membuatnya untuk menghilangkan jerawat pada wajah Anda. Selain jerawat biasa, menggunakan masker soda kue juga bisa menjadi cara menghilangkan jerawat batu secara alami dan cepat. Soda kue memiliki manfaat dapat menjadi penyeimbang pH kulit untuk mencegah jerawat. Tidak hanya penyeimbang, soda kue juga dapat menjadi antiseptik dan anti-inflamasi untuk menyembuhkan jerawat membandel.

Caranya mudah sekali, cukup ikuti langkah berikut ini:

Cukup campurkan 2 sdm soda kue dengan air hingga mengental. Sebelum diaplikasikan pada wajah, Anda disarankan untuk mencuci wajah dahulu, agar wajah bersih. Aplikasikan soda kue ke wajah secara merata. Tunggu selama 15 menit lalu bersihkan dengan menggunakan air hangat.

Setelah mengaplikasikan masker soda kue pada wajah, wajah Anda bisa menjadi cukup kering. Oleh karena itu Anda bisa memakai pelembap wajah sesudahnya.

2. Cara menghilangkan jerawat secara alami dengan masker alpukat dan dan madu

Alpukat kaya akan vitamin E yang dapat menembus pori-pori kulit sehingga dapat meredakan peradangan kulit. Sedangkan madu mengandung hidrogen peroksida yang bersifat anti-bakteri. Kombinasi kedua bahan ini juga mampu menjadi cara menghilangkan bekas jerawat secara alami dan cepat.

Caranya menggunakannya pun cukup mudah. Ambil setengah bagian alpukat, tumbuk hingga halus, tambahkan 1 sdm madu. Aplikasikan pada wajah yang telah bersih. Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat.

3. Cara menghilangkan jerawat secara alami dengan masker yogurt dan madu

Yogurt mengandung bakteri baik, asam laktat, dan asam alfa hidroksi yang dapat membantu menghilangkan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Campurkan 1 sdm madu dan 2 sdm yogurt, aduk hingga rata. Oleskan pada wajah. Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat.

4. Cara menghilangkan jerawat secara alami dengan masker lemon

Lemon yang mengandung asam askorbat-L dapat mengurangi masalah peradangan pada kulit wajah berjerawat dan juga dapat membersihkan pori-pori wajah yang tersumbat. Lemon juga dapat membuat wajah Anda menjadi cerah dan menghilangkan noda bekas jerawat.

Caranya mudah : Ambil 1 buah lemon, porong menjadi dua bagian lalu peras. Oleskan pada wajah. Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat. Anda juga dapat menambahkan 1 sdm madu ke dalamnya.

5. Cara menghilangkan jerawat secara alami dengan masker jeruk Nipis

Jeruk nipis hampir memiliki efek dan khasiat yang sama dengan lemon. Caranya pun hampir sama. Potong jeruk nipis jadi dua bagian, peras. Campurkan dengan 2 sdm madu. Oleskan pada wajah. Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat.

Begitulah cara-cara alami yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan jerawat membandel.Namun perlu diingat, jangan berharap hal ini sebagai cara spontan sebagai cara menghilangkan jerawat secara alami dalam 3 hari atau waktu yang singkat. Semoga bermanfaat.

Apa itu HOAX ??

Hoax adalah sebuah istilah asing yang sekarang sudah tak asing lagi di telinga, mata dan bahkan jiwa. Istilah yang secara jamak disepakati sebagai ‘berita palsu’ ini sudah menjadi keresahan bersama. Bahkan banyak komentar sudah sampai pada kesimpulan akhir, yakni sebagai ancaman bagi bangsa.

Istilahnya memang baru ramai tersiar, namun jika merunut ke belakang maka kasus hoax bukanlah hal yang baru. Berita yang penuh kepalsuan sudah menyentuh segala lini dan generasi. Akan ada banyak kisah kalau diuraikan di setiap lininya. 

Banyak waktu juga jika dibahas pergenerasinya. Pastinya, akibat itu secara sadar dapat dirasakan bersama. Juga tanpa sadar kita sudah terbiasa dengan berbagai modus kepalsuan serta kebohongan. Parahnya, secara sadar juga kita merayakan agenda-agenda kebohongan itu. 

Hanya saja, mengapa sekarang kita baru resah? Apakah hanya karena sang hoax sudah menjadi komoditas yang dipolitisisasi? Ditambah lagi ketika hoax sudah menyentuh pertarungan di arena kekuasaan. Semakin resah.

Andai demikian kondisinya, upaya mencegah hadirnya hoax hanya merupakan agenda yang sia-sia. Ada kepentingan yang berseteru. Habis hoax terbitlah hoax. Akhirnya kita hampir tidak bisa menghindari paparannya. Klimaksnya, kita yang katanya turut serta melawan hoax malah bisa terbawa arus. Bukan mematikan langkahnya, malah menjadi buzzer dari persebaran hoax itu sendiri.

Pun kalau hari ini ada semangat melawan hadirnya serial hoax. Gerakan anti hoax atau apapun itu namanya. Sayangnya, niat baik dan semangat ini masih terlihat parsial. Mereka masih kerja dalam kelompok sendiri. Lebih terkesan mengklarifikasi kisah hoax yang dianggap merugikan kelompoknya saja. Namun, membiarkan jika yang tersebar itu adalah kisah hoax yang menguntungkannya. Ada standar ganda. 

Menjaring Diri
Sekali lagi, akhirnya bukan malah melenyapkan. Berita palsu alias fitnah semakin meluas dan tanpa batas. Walaupun banyak energi yang akan dikeluarkan. Banyak dana yang akan digelontorkan. Namun belum tentu hoax akan mati. Ia malah hadir tak terkendali. 

Bukan hanya karena sang pengendalinya bekerja begitu rapi. Tapi hoax juga sudah menjelma sebagai wadah yang mempunyai sisi ‘keuntungan.’ Secara politis sampai pada pelipatgandaan penghasilan. 

Untuk itu, sebelum semakin terlalu jauh melangkah. Sebelum terlalu lelah hanya untuk aktivitas tutup lobang - gali lobang. Ada baiknya, upaya melenyapkan hoax ini terlebih dahulu dengan menjaring kita sendiri sebagai ‘tersangkanya.’ 

Ya, kita! Simpel, apakah ucapan dan tingkah laku kita sudah bersih dari kepalsuan? Nah, pertama mari mulai menyisir dari lingkaran terkecil. Keluarga. 

Pohon kebiasaaan yang hari ini sudah mengakar utuh dalam diri adalah berawal dari bibit-bibit yang ditanamkan di sini. Sekiranya kita sering mendengar ‘bawaan orok.’ Maka, sejak oroklah sejatinya injeksi budi pekerti itu dimulai. Apabila anak dari kecil disuguhi kebohongan. Meskipun di mata para orang tua hanya berkapasitas ‘kecil.’ Kelak, mereka juga akan meremehkan perilaku bohong. 

Dengan tujuan untuk menghindari tangisan atau menyenangkannya. Eh, malah kita membuat berbagai skenario palsu. Kita alpa, padahal dalam kondisi itu kita masih bisa untuk berkata apa adanya. Kita lupa, bahwa kelak mereka akan menirunya. 

Selanjutnya kebiasaan ini tanpa sadar membawa kita untuk terbiasa hidup dengan berbagai intrik. Main cantik atau apapun istilahnya. Demikian juga hendaknya dalam menjaga komunikasi bersama anggota keluarga lainnya. Antara suami-istri, ayah – ibu, anak- bapak, adik – kakak. Sudahkah terlepas kepalsuan dalam lingkup ini? 

Sekarang, coba kita intip juga ke lingkaran selanjutnya, yaitu sekolah. Bukan sebuah rahasia lagi jika sekolah sudah menjadi tempat titipan kebijakan. Sekolah juga sudah menjadi alat untuk mencapai popularitas. Sayangnya, kebijakan dan popularitas itu dilakukan dengan cara terpaksa dan berharap hasilnya nyata secara instan. Di sinilah data hoax merayap masuk. Datanya kemudian menghiasi setiap laporan yang ujungnya berharap “Asal Bapak Senyum.”

Melawan Gangguan Moral
Begitu juga saat kita berdiri sebagai tokoh masyarakat, pejabat publik, ataupun pemegang tampuk kekuasaan. Di saat berharap hadirnya banyak kebaikan. Apakah sudah berlepas diri dari berbagai bentuk kedustaan? Akibat kepentingan, barangkali di lingkaran ini terlalu rumit kita menjawabnya. 

Namun dengan rasa optimis, jawaban perbaikan itu bisa dimulai di sini. Pada basis pendidikan utama. Keluarga dan sekolah seharusnya menguatkan peran. Peran vitalnya bukan mengejar kepuasan angka saja. Lebih dari itu adalah menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan mentalitas moralnya. Karena sesuatu yang terkait kepalsuan atau kebohongan sangat identik dengan ‘gangguan’ moral. 

Persis sebagaimana usaha Kemendikbud dalam rangka Gerakan Menumbuhkan Budi Pekerti. Pemerintah mengharapkan dalam keseharian generasi nantinya akan tumbuh antara lain internalisasi nilai moral dan spiritual dalam kehidupan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan interaksi positif. Selain itu, diupayakan juga untuk menerapkan semangat gemar membaca.

Nah, di tengah krisis ketauladanan sekarang. Untuk menumbuhkan perilaku mutiara itu di dalam setiap jiwa anak. Tentu kitalah, para orang tua dan guru yang terlebih dahulu harus menanamkan dalam kebiasaan diri. Jika tidak, maka upaya memerangi hoax hanya mimpi. Kita berseru A, namun kita berbuat B. Kita berbuat B, namun kita mengaku C. Kita arahkan telunjuk kemunafikan ke arah lawan sambil menebarkan opini kebohongan. 

Akhirnya, bisa jadi kita sendirilah yang terganggu moralnya. Dan jangan-jangan selama ini kita sendirilah biangnya. 

Betapa Pentingnya Bersekolah

Kenapa Sih Sekolah (Pendidikan) Itu Penting?

Sudah pernah dengar kalimat, orang berilmu adalah orang bijak, dan orang bijak itu adalah orang yang bermanfaat bagi sesama.Orang bijak yang baik hati adalah orang yang memberi pengertian, pengajaran dan cahaya terang kepada saudara-saudaranya. Bukankah teman-teman pembaca sekalian mau jadi orang yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain, bukan?

Untuk itulah kita perlu yang namanya menempuh pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, mudah-mudahan ilmu dan pikiran kita jadi baik sehingga baik pula kehidupan kita.

Jadi kawan-kawan sudah tahu kan kenapa belajar dan menempuh pendidikan itu penting? Kita menempuh pendidikan supaya kita bisa lebih bijak dan agar hidup kita baik. Dan perlu kawan-kawan ketahui, sekolah itu adalah bagian dari pendidikan. Jika dimasukkan ke dalam bentuk gambar, maka gambarnya seperti ini nih :).

Manfaat Baik yang Akan Kita Dapatkan Jika Bersekolah dengan Baik.

Berikut ini beberapa manfaat yang dijamin akan kita dapatkan kalau kita bersekolah dengan baik,

1.Kita akan memiliki skill dan kemampuan yang kelak pasti akan berguna bagi kehidupankita. Kita bisa membaca karena kita belajar bukan? Nah kemampuan membaca adalah salah satu kemampuan baik yang kita miliki setelah kita menempuh pendidikan, terutama pendidikan di sekolah. Untuk itu agar makin banyak keterampilan yang kita miliki maka akan lebih baik jika kita bersekolah.

2.Kita akan menjadi pribadi yang pantas dibayar mahal, sekarang ini jaman uang bukan? Uang tidak menjamin kebahagiaan, tapi dengan adanya uang mudah-mudahan kita bisa jadi orang kaya yang baik hati, dan berbahagia. Nah kalau mau jadi orang kaya jelas kita harus pantas dibayar mahal, nah agar pantas dibayar mahal maka syaratnya adalah mampu dan bisa. Dan untuk mencapai mampu tadi jelas kita harus belajar.

3.Kita akan tahu banyak hal baru, ada banyak ilmu yang akan kita dapatkan jika kita bersekolah dengan baik. Nah dari sana kita akan menjadi semakin bijak dalam menjalani hidup ini.Masih ada banyak sekali manfaat baik lainnya. 

Oke kawan, bagaimana? Sudah tahu kan kenapa sekolah itu penting. Inti dari sekolah adalahmenjadikan kita lebih mampu dan membentuk diri kita sebagai sebaik-baiknya pribadi yang pantas bagi kehidupan yang baik.

Gak mau kan kalau di masa dewasa atau tua nanti kita harus hidup susah karena sekarang kita malas-malasan mendidik diri kita sendiri? Pendidikan itu tidak menjamin sukses, tapi mustahil ada kesuksesan tanpa pendidikan.

Sejarah Masuknya Agama Islam

    Asal Usul Sejarah Agama Islam
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur.
Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi.
Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka’bah.
Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh.
Bodoh disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral.
Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang suka berpuisi.
Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.

Masa Awal
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’, Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi).
Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala.
Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di dalam kandungan.

Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia.
Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib.
Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.

Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah.
Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar permulaan perhitungan kalender Islam.
Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam.
Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan.
Dalam fase awal ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.

Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan.
Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah.
Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.

Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi.
Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad.
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak.
Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.

Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut “khalifah”, atau kadang-kadang “amirul mukminin”, “sultan”, dan sebagainya.
Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.

Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.
Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung.
Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.

Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk
“kesultanan”; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.

Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa.
Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I.
Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V.
Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.

Kepercayaan

Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin (“dua kalimat persaksian”),
yaitu “Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah” — yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah”.

Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur’an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam.

Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya.
Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2).

Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya.
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia.
Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya seorang muslim.
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as.
Di dalam al-Qur’an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab.

Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%).
Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu.
Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia.
Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia.
Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat.
Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.

Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi’ah adalah Iran dan Irak.
Doktrin antara Sunni dan Syi’ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad).
Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi’ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.

Saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.
Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia.
Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.

Pertumbuhan Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk dunia hanya mencapai 2,3%.
Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.
Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim
Namun belum lama ini, sebuah studi demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga ke tingkat negara Barat.

Kesimpulan :
Islam Adalah Agama Terakhir sebagai Penyempurnaan.
Mempunyai Nabi Terakhir Yaitu : Nabi Muhammad SAW.
Kitab Suci :Al QUran
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid.
Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat berjama’ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur’an) dan lain sebagainya.